Jumat, 03 Desember 2010

KONFLIK DALAM ORGANISASI

Dalam sebuah organisasi, seringkali terjadi sebuah konflik baik disengaja ataupun secara tidak sengaja. Dan hal tersebut wajar terjadi mengingat dalam suatu organisasi. Tidak hanya satu atau dua pemikiran yang saling beradu, tapi beberapa pemikirian dan pendapat yang saling campur aduk dalam suatu Organisasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik ialah sebagai berikut:
a.    Komunikasi
Komunikasi memang sesuatu hal yang harus dioerhatikan dalam berorganisasi. Tanpa adanya suatu komunikasi, suatu organisasi akan hancur. Oleh karena iu, kita harus terus menjaga komunikasi dengan sesama anggota dalam berorganisasi.
b.    Struktur
Struktur dalam hal ini dimaksudakan sebagai pembagian tugas kerja berdasarkan jabatan yang dimiliki atau ditanggung oleh tiap individu dalam organisasi. Jika tidak terdapat struktur atau pemetaan tugas dan kewajiban yang jelas. Buka tidak mungkin suatu Organisasi akan hancur karenanya.
c.    Kepentingan Pribadi
Kepentingan Pribadi merupakan salah satu faktor penting dalam timbulnya suatu konflik dalam organisasi. Seseorang yang sudah mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan bersama atau organisasi. Lambat laun akan merusak dan menimbulkan konflik dalam Organisasi tersebut.

Namun dari beberapa faktor di atas, menurut beberapa ahli. Faktor lain yang tidak kalah penting yang menjadi faktor dalam timbulnya suatu konflik dalam Organisasi ialah sebagai berikut
a.    Ketidak jelasan peran dalam organisasi
b.    Persaingan terhadap sumberdaya yang terbatas
c.    Permasalahan komunikasi
d.    Konflik yang bercabang, dsb.

STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
 1.       Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
 2.       Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
 3.       Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
 4.       Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
 5.       Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
 6.       Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

TIPE DAN BENTUK ORGANISASI

Type organisasi d antaranya ialah
a.       Piramid mendatar (flat)
Type piramid mendatar memiliki ciri-ciri antara lain ialah:
·         memiliki jumlah organisasi yang tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
·         Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
·         Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat tingkat relatifnya kecil

b.      Piramid terbalik
Pada jenis organisasi ini, jumlah jabatan pimpinan lebih besar dari pada jumlah pekerja. Dan organisasi ini cocok untuk jenis organisasi fungsional yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional.

c.       Type kurucut
Type kerucut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak
·         Rentang kendali sempit terhadap wawasan
·         Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah
·         Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
Bentuk-bentuk organisasi :
·         Bentuk Organisasi Staff
·         Bentuk Organisasi Lini
·         Bentuk Organisasi Fungsional
·         Bentuk Organisasi Fungsional dan Lini
·         Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
·         Bentuk Organisasi Lini dan Staff

ORGANISASI DAN METODE

Organisasi ialah sekelompok individu yang meiliki tuhuan dan cita-cita yang sama. Dalam hal ini, ada banyak pemahaman tentang teori organisasi. Menurut beberapa ahlia di antaranya
1.       Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan bahwa “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” 

2.       Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu

3.       Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama

4.       James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor sebagai berikut
a.       penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
b.      Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus
Sedangkan Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Adapun ciri-ciri dari Metode adalah:
• Metode kualitatif cenderung subyektif dalam menentukan masalah dan perumusan masalah dan dalam deskripsi lebih banyak menggunakan data yang bersifat trend.
• Menjabarkan suatu masalah pada rumusan itu.

Sehingga dapat diambil seuatu pengertian menyeluruh tentang organisasi dan metode sabagai Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SUATU ORGANISASI

Pengambilan keputusan dalam berorganisasi merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam berorganisasi. Dalam hidup berorganisasi yang etrdiri dari beberapa individu yang memiliki cara pandang serta pemikiran yang benerka ragam. Perlu adanya suatu kata mufakat agar organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu perlu diperhatikan proses pengambilan keputusan dalam berorganisasi. Adapun metode atau proses pengambilan keputusan dapat kita tembuh malelui langkah-langkah berikut:
A.      Identifikasi masalah
Dalam mengambil suatu keputusan, terlebih dahulu kita harus mengetahui selub belu permasalahan yang akan kita selesaikan. Agar tidak terkadi kesalahan dalam engambilan keputusan.
B.      Mengambil alternative keputusan
Setelah kita mengetahui akar permasalahan yang tengah dihadapi, maka selanjutnya kita akan mengambil beberapa alternative pemecahan masalah terbaik yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
C.      Penentuan / pengambilan keputusan
Pada tahap ini, beberapa alternative penyelesaian masalah dirundingkan secara mufakat untuk mengambil keputusan terbaik dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dalam pengambilan keputusan ini, dilakukan secara mufakat agar tidak merugikan pihak manapun.
D.      Pengawasan terhadap keputusan yang telah di ambil
Setelah keputusan di ambil, tidak serta merta semua masalah telah dipercahkan. Namun kita perlu mengawasi bahwa keputusan yang telah di ambil secara mufakat tersebut dijalankan sampai suatu masalah tersebut diselesaikan.

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL SERTA CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL

   A.      Definisi.
Organisasi merupakan suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi dibentuk oleh sekumpulan individu atau masyarakat yang dalam hal ini memiliki satu tujuan dan cita-cita yang sama. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari rasa ketergantungan dan saling membutuhkan antar sesama sehingga menjadikan faktor terbentuknya suatu organisasi.
Dengan kata lain, organisasi sebagai sistem sosial memiliki pemahaman bahwa dalam hidup bermasyarakat, kita tidak dapat terlepas dari hukum saling tolong menolong yang dalam hal ini kita maksudkan dalam bentuk organisasi yang memiliki kebutuhan yang sama dalam kehidupan bersosial atau bermasyarakat.

   B.      Cara pandang organisasi sebagai sistem sosial.
Cara pandang organsasi sebagai sistem sosial merupakan suatu penggambaran dari cara pandang individu dalam berorganisasi. Dalam berorganisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat serta berbagai cara pandang, dan disitulah muncul keanekaragaman pendapat dalam berorganisasi, untuk itu perlu diadakan kesamaan cara pandang dalam berorganisasi untuk menjadikan organisasi sebagai organisasi yang mampu menampung segala aspirasi anggotanya.
Cara pandang organisasi dapat dibentuk dengan kesamaan tujuan serta cita-cita dalam organisasi. Sehingga didapat organisasi yang benar-benar berfungsi sebagai sistem sosial dalam bermasyarakat.